Suara.com - Tim Kemanusiaan BIN (Badan Intelijen Negara) harus menembus desa terpencil untuk bisa menjangkau warga korban banjir Cianjur dan membagikan bantuan. Lokasi tersebut berada di Kampung Burangkeng, RT 001/001, Desa Mangunkerta, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Deputi VII BIN, Prabawa Ajie mengatakan, BIN membagikan bantuan berupa paket makanan siap saji, peralatan anak-anak dan orang dewasa, serta bantuan keuangan kepada warga Kampung Burangkeng. Sebanyak 99 kepala keluarga (KK) atau 300 pengungsi menerima bantuan ini.
"Desa yang terdampak dari gempa ini sangat memprihatinkan. Untuk saat ini belum mendapat bantuan sama sekali. Bantuan sudah ada, namun baru sampai di desa, dan jumlahnya sangat kecil," kata Ajie di lokasi.
Terlebih lagi, juru bicara BIN ini mengatakan bahwa masyarakat setempat mendirikan tenda pengungsian di tengah persawahan dan perkebunan. Oleh karena itu, kata Ajie, masyarakat terdampak bencana gempa Cianjur di lokasi terisolir harus segera mendapatkan bantuan.
Baca Juga: Xi Jinping Kirim Pesan Duka Cita, Pemerintah China Siapkan Bantuan untuk Gempa Cianjur
"Kita melaksanakan instruksi Kepala BIN, Bapak Jenderal Polisi Purnawirawan Budi Gunawan, agar kita bergerak cepat, memberikan yang terbaik bagi saudara-saudara kita yang mendapat musibah gempa ini," katanya.
Ajie mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar terus berupaya memberikan bantuan kemanusiaan kepada desa-desa terdampak gempa Cianjur yang terisolir. Ajie berharap, semua korban bencana ini bisa mendapatkan bantuan dari berbagai pihak.
"Kita akan terus berkomunikasi dengan stakeholder, dengan jajaran terkait untuk kiranya bisa memprioritaskan desa-desa yang belum terjamah bantuan. Kami harapkan saudara-saudara kita tersebut segera mendapatkan bantuan," katanya.
Dalam menjalankan misi kemanusiaan ini, sejak Senin (21/11) atau hari yang sama gempa terjadi, BIN telah mendirikan Posko Bantuan di jalan lintas Labuan - Cianjur, tepatnya di Desa Cijedil, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jabar. Dari lokasi yang inilah Tim Kemanusiaan BIN menyalurkan bantuan logistik ke desa-desa terdampak gempa Cianjur. Di posko ini pula BIN menampung setidaknya 300 pengungsi di tenda-tenda yang terus bertambah.
"Hari ini bertambah sudah ada 300-an pengungsi. Kemarin malam tim posko sudah mendirikan lagi tenda tambahan, sekarang sudah ada 6 tenda. Lima tenda diperuntukkan untuk pengungsi, satu tenda untuk pelayanan kesehatan," kata Ajie.
Baca Juga: Bocah Usia 6 Tahun Selamat Setelah Terkurung 48 Jam di Bawah Reruntuhan
Di posko tersebut, Ajie menyebut BIN juga bekerja sama dengan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) dari Jabodetabek untuk melakukan trauma healing ke anak-anak. Trauma healing tersebut bertujuan agar anak-anak terdampak gempa bisa tersenyum kembali.
"Dengan trauma healing ini, kita berharap anak-anak bisa tertawa, anak-anak bisa senyum dan melupakan bencana yang terjadi. Ini ke depan akan kami intensifkan. Kami tentunya akan terus bekerja sama dengan Mapala, dalam rangka kita memberikan yang terbaik biar anak-anak itu tetap bisa tersenyum," tuturnya
Ajie mengatakan, BIN juga segera menerjunkan tim kesehatan tambahan di posko tanggap darurat. BIN telah bekerja sama dengan dokter di puskesmas setempat untuk memudahkan pengadaan pelayanan kesehatan (pelkes).
"Besok rencana ada penambahan sejumlah dokter lagi dan juga peralatan kesehatan yang langsung dikirim dari BIN. Jadi besok pagi sudah datang, dan sebagian malam ini juga dikirim," tuturnya.
"Untuk personil dalam satu tim, tentunya di situ ada dokter, ada perawat, dan staf pendukung lainnya. Kita selama ini bekerja sama juga dengan dokter dari puskesmas. Kebetulan kerja sama kita dengan dokter-dokter puskesmas sudah terjalin lama, sejak awal-awal kita menggencarkan pemberian vaksin Covid-19 dulu," sambung Ajie.
Prabawa Ajie menambahkan, BIN berkomitmen selalu berada di garis depan dalam membantu masyarakat terdampak bencana. Ajie mengatakan, BIN terus menjalin koordinasi dengan stakeholder terkait untuk memudahkan aksi kemanusiaan ini.